Breaking News
light_mode
Beranda » News » Pertanian Kian Terpuruk, Wawonii Butuh Dorongan Ekonomi Baru dari Investasi

Pertanian Kian Terpuruk, Wawonii Butuh Dorongan Ekonomi Baru dari Investasi

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Kam, 23 Okt 2025
  • comment 0 komentar

REGIONINDONESIA.COM– Pertanian yang selama ini menjadi penopang utama ekonomi Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), kini tak lagi sekuat dulu. Hasil panen menurun, cuaca sulit ditebak, dan cara bertani tradisional membuat banyak warga mulai kesulitan menggantungkan hidup dari kebun. Dalam kondisi ini, urgensi investasi muncul sebagai peluang baru untuk menjaga roda ekonomi pulau tetap berputar.

Kondisi tersebut mencuat dalam diskusi yang digelar LSM Jaring Nusa dan Komnasdesa Sultra bertajuk “Sharing Session & Eksposur Awal Hasil Penelitian di Pulau Wawonii: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara” yang berlangsung secara daring dan tatap muka akhir tahun lalu (12/24).

“Tren produktivitas hasil pertanian, baik kelapa maupun jambu mete dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan, sehingga tidak lagi ekonomis,” ujar Rosniawati, Peneliti Lapangan Pulau Wawonii.

Perubahan Iklim Hantam Produktivitas Petani

Wawonii selama ini dikenal subur dan hijau, namun perubahan iklim telah mengubah banyak hal. Tanaman jambu mete dan kelapa, dua komoditas utama masyarakat, tak lagi memberi hasil seperti dulu.

Kepala Bappeda Konawe Kepulauan, Safiudin Alibas, menjelaskan bahwa pola tanam tradisional yang diwariskan turun-temurun kini menghadapi tantangan besar akibat cuaca ekstrem.

“Jambu, saat sedang atau mulai berbunga, sangat membutuhkan cuaca panas atau tidak hujan agar bisa menghasilkan buah yang baik. Sementara dalam beberapa tahun terakhir, saat jambu sedang berbunga justru hujan terus menerus. Tentu ini sangat berpengaruh sekali kepada buah jambu yang dihasilkan,” ungkapnya.

Selain sektor pertanian, potensi perikanan sebenarnya masih besar, tetapi belum tergarap optimal. “Nelayan di Konkep terkendala pada mesin kapal yang dipakai. Rerata mesin kapal nelayan adalah 5 GT, sehingga tidak bisa melaut lebih jauh,” tambah Safiudin.

Perubahan iklim juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Ruinaldo, warga Desa Roko-Roko, menuturkan bahwa musim yang tak menentu telah membuat banyak petani merugi.

“Biasanya jambu mete mulai berbunga pada bulan Oktober, bertepatan dengan musim panas. Tapi dalam empat tahun terakhir, hujan terus turun hingga akhir tahun, sehingga banyak yang gagal berbuah,” jelasnya.

Investasi Sebagai Jalan Keluar

Kondisi yang terjadi di Wawonii mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak wilayah kepulauan di Indonesia, yakni ketergantungan pada pertanian tradisional tanpa inovasi teknologi membuat ekonomi masyarakat mudah rapuh terhadap perubahan iklim dan harga komoditas.

Kondisi ini memaksa Pemerintah Daerah dan masyarakat mulai mencari alternatif melalui berbagai peluang investasi yang ada dalam membangun perekonomian daerah.

“Investasi di Konkep saat ini sangat diperlukan. Kehadiran investasi mutlak diperlukan bagi daerah dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah seperti Konkep. Apalagi, kehadiran investasi di Konkep telah nyata mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun masyarakat,” ujar Safiudin.

Ia menambahkan, agar manfaat investasi terasa luas, pemerintah daerah perlu menyiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten serta memastikan kebijakan daerah menjamin kenyamanan masyarakat.

“Pemerintah harus memastikan multiplier effect dari investasi, agar masyarakat tidak sekadar jadi penonton,” ujarnya.

Pandangan serupa datang dari Andiman, tokoh muda asal Wawonii yang telah menempuh studi Magister Ekonomi di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ia menilai investasi berperan penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mempercepat pembangunan wilayah kepulauan.

“Kita harus sadar fakta bahwa ada kesenjangan percepatan pembangunan antara mereka yang tinggal di pulau dan di daratan. Ini bukan soal diskriminasi, tetapi keterbatasan akses. Sehingga, solusi paling masuk akal untuk mengejar ketertinggalan ini adalah keterbukaan, khususnya pada investasi,” tegasnya.

Menurutnya, investasi tidak hanya soal modal, tetapi juga tentang peningkatan kualitas manusia dan infrastruktur. Jika dikelola dengan baik, investasi dapat menjadi jembatan bagi Wawonii untuk keluar dari ketergantungan pada sektor pertanian yang semakin rapuh (**)

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Eks Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Diperiksa Jampidsus Kejagung

    Eks Kadis Dikbud Sulawesi Tenggara Diperiksa Jampidsus Kejagung

    • calendar_month Kam, 16 Okt 2025
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    REGIONINDONESIA.COM, KENDARI – Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusmin S.Pd diperiksa Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Kamis (16/10/2025). Dikutip dari laman SIMPULINDONESIA.COM, Yusmin diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola komoditas nikel tahun 2017 sampai dengan tahun 2020. […]

  • GMA Ungkap PT. SBP Menambang di Kawasan Hutan Tanpa Izin IPPKH

    GMA Ungkap PT. SBP Menambang di Kawasan Hutan Tanpa Izin IPPKH

    • calendar_month Sel, 2 Sep 2025
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    Regionindonesia,Kendari – Garda Muda Anoa (GMA) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mengungkap dugaan PT Sumber Bumi Putera (SBP) melakukan aktivitas penambangan nikel di kawasan hutan tanpa mengantongi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Temuan ini merupakan hasil investigasi lapangan dan analisis hukum yang dilakukan Garda Muda Anoa Sulawesi tenggara yang menyebut aktivitas pertambangan tanpa IPPKH merupakan […]

  • Kapolri Didesak Turun Tangan Usut Dugaan Peran Mantan Kapolda Sultra dalam Pengangkutan 80 ribu MT Ore Nikel 

    Kapolri Didesak Turun Tangan Usut Dugaan Peran Mantan Kapolda Sultra dalam Pengangkutan 80 ribu MT Ore Nikel 

    • calendar_month Ming, 16 Nov 2025
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    REGIONINDONESIA.COM – Polemik pengangkutan ore nikel sebanyak 80 ribu metrik ton di Sulawesi Tenggara kembali mengguncang publik setelah fakta persidangan mengungkap adanya dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam praktik ilegal tersebut. Aktivitas pengangkutan ore nikel oleh PT Multi Bumi Sejahtera (MBS) disebut dilakukan dengan menggunakan Surat Perintah Nomor 906/VIII/PAM.3.3/2020 yang ditandatangani mantan Kapolda Sultra, Irjen Pol […]

  • Saiful Bahri Siregar Resmi Jabat Wakajati Sultra Gantikan Sugiyanta 

    Saiful Bahri Siregar Resmi Jabat Wakajati Sultra Gantikan Sugiyanta 

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    REGIONINDONESIA.COM — Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan terhadap sejumlah pejabat struktural di berbagai daerah, termasuk di lingkungan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra). Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor: KEP-IV-1425/10/2025 tanggal 13 Oktober 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan Struktural di Lingkungan Kejaksaan Republik Indonesia. […]

  • Ogah Tinggal di Rumah Dinas Integritas Pejabat Konawe Selatan Dipertanyakan

    Ogah Tinggal di Rumah Dinas Integritas Pejabat Konawe Selatan Dipertanyakan

    • calendar_month Kam, 2 Okt 2025
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    Regionindonesia.com – Fenomena kosongnya rumah dinas pejabat di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) kembali menjadi sorotan publik. Padahal, setiap pelantikan pejabat daerah selalu disertai pembacaan dan penandatanganan fakta integritas, salah satunya kewajiban untuk tinggal di ibu kota kabupaten, Andoolo. Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah rumah dinas yang seharusnya dihuni pejabat justru tampak kosong. Bahkan, rumah dinas […]

  • Dinilai Khianati Presiden Prabowo, Jasmerah Desak Pencopotan Sufmi Dasco dari Pimpinan DPR RI

    Dinilai Khianati Presiden Prabowo, Jasmerah Desak Pencopotan Sufmi Dasco dari Pimpinan DPR RI

    • calendar_month Jum, 17 Okt 2025
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    REGIONINDONESIA.COM, JAKARTA – Jaringan Pemerhati Daerah (JASMERAH) mendesak agar Sufmi Dasco Ahmad segera dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI. Desakan ini muncul setelah beredarnya kabar bahwa pimpinan DPR menyetujui kenaikan anggaran uang reses anggota DPR RI hingga mencapai Rp702 juta per orang, sebuah kebijakan yang dinilai sangat tidak sejalan dengan semangat pemerintahan Presiden […]

expand_less