Kompas Sultra Desak KPK Periksa Anggota DPR RI Berinisial BB
- account_circle Redaksi
- calendar_month 0 menit yang lalu
- visibility 1
- comment 0 komentar

REGIONINDONESIA – Koalisi Aktivis Mahasiswa, Pemuda, dan Ormas (KOMPAS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Kamis 14 Agustus 2025
Kompas Sultra memberikan dukungan penuh terhadap langkah KPK yang berhasil membongkar dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah.
Jenderal lapangan Kompas, Aldi Lamoito dalam orasinya menyampaikan saat ini, KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus dana CSR Bi-ojk begitupun salah satu anggota DPR-RI dari Dapil Sultra berinisial BB yang namanya ikut terseret dalam skandal tersebut.
Aldi bilang BB kader Partai Gerindra, diduga kuat mengendalikan yayasan fiktif bernama “Marennu Cerdas Sultra” yang diduga menjadi saluran untuk mengalihkan dana CSR yang masuk melalui BI Perwakilan Sultra. Dana tersebut diyakini telah digunakan untuk mendukung kepentingan politik BB menjelang Pemilu 2024 silam
“Kalau ini benar, berarti rakyat Sultra ditipu mentah-mentah demi ambisi politik pribadi!” tegas Aldi Lamoito dalam orasinya
Olehnya itu, pihak nya menuntut KPK untuk segera mempercepat proses investigasi dan menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam kasus ini. Mereka juga meminta transparansi dalam setiap perkembangan penyelidikan
Kompas juga menegaskan pentingnya menjaga integritas lembaga negara dan memastikan bahwa dana CSR digunakan untuk kepentingan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan untuk kepentingan politik pribadi.
Ada tiga point tuntutan utama Kompas Sultra di antaranya adalah :
1. Mendesak KPK RI segera memeriksa BB terkait dugaan penerimaan dana CSR BI dan OJK.
2. Mendesak Presiden Prabowo Subianto memecat BB dari Partai Gerindra jika terbukti terlibat.
3. Mendesak Gubernur BI mengevaluasi tuntas BI Perwakilan Sultra yang diduga memuluskan praktik korupsi CSR.
“Kalau kasus ini dibiarkan, sama saja pemerintah memberi karpet merah untuk para koruptor,” tutup orator aksi, disambut sorakan lantang para demonstran. (red)
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar