198 Lokasi Diusulkan Jadi Sekolah Rakyat, 45 Siap Beroperasi Tahun ini
- account_circle Redaksi
- calendar_month Rab, 19 Mar 2025
- visibility 9
- comment 0 komentar

REGIONINDONESIA.COM, JAKARTA – Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun masa depan anak-anak dari keluarga miskin. Sebanyak 198 lokasi di seluruh Indonesia telah diusulkan untuk pendirian Sekolah Rakyat, sebuah terobosan pendidikan berbasis inklusi dan transformasi sosial.
Dari jumlah tersebut, 45 lokasi dinyatakan siap beroperasi pada tahun ini. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa usulan lokasi datang dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, hingga pihak swasta yang bersedia menyediakan lahan dan bangunan.
“Daerah mengusulkan dua bentuk: gedung yang perlu disesuaikan dan tanah kosong minimal 5 hingga 10 hektare,” ujar Saifullah usai memimpin rapat pleno lintas kementerian dan lembaga di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya mereka yang terdaftar dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Proses seleksi peserta didik akan dimulai April 2025, sementara pembelajaran dijadwalkan dimulai Juli 2025.
Proses seleksi tidak hanya administratif, tapi juga mencakup tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, wawancara dengan orang tua, hingga pemeriksaan kesehatan. Hal ini demi memastikan bahwa bantuan pendidikan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh sisi kemanusiaan.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menegaskan bahwa tenaga pendidik akan direkrut dari guru-guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Total terdapat 60.000 guru potensial yang telah dipetakan berdasarkan domisili.
“Yang kita butuhkan bukan hanya guru dengan kompetensi akademik yang baik, tapi juga empati sosial yang tinggi,” ujar M. Nuh, yang juga menjabat Menteri Pendidikan Nasional periode 2009–2014.
Selain merekrut guru non-ASN, pemerintah juga membuka opsi penugasan bagi guru ASN untuk mengajar di Sekolah Rakyat.
Lebih dari sekadar sekolah, Sekolah Rakyat bertujuan mencetak agen perubahan. Para siswa akan diarahkan untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui beasiswa Bidik Misi. Namun demikian, keterampilan masa depan seperti coding, keamanan siber, dan data sains juga akan diajarkan sejak SMP dan SMA.
Dengan konsep ini, Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, melainkan titik awal lahirnya generasi unggul yang memutus rantai kemiskinan dan mendorong kemajuan bangsa dari akar rumput.
“Kita ingin mereka siap menghadapi dunia modern, baik di perguruan tinggi maupun dunia kerja,” tegas M. Nuh.
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar